Oleh: Misbakhul Munir, M.Kes. , Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya
Akhir-akhir
ini dunia kesehatan kembali dikejutkan dengan adanya laporan dari Pan
American Helath Organization (PAHO) dengan terkonfirmasinya pertama
kali adanya wabah Virus Zika pada manusia di Brazil pada bulan Mei 2015.
Saat ini wabah ZIKV menimbulkan kepanikan yang luar biasa di Brasil
serta dunia internasional akibat banyaknya orang yang terjangkiti. Badan
Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan tahun ini paling tidak akan nada
sekitar 4.000.000 orang yang dapat terinfeksi Virus Zika. Jauh
sebelumnya, Virus Zika ini pertama kali teridentifikasi (ditemukan) pada
monyet di Hutan Zika daerah Uganda pada tahun 1947. Pada manusia untuk
pertama kali teridentifikasi di Nigeria pada tahun 1968. Virus ini
merupakan satu kerabat dengan virus dengue dan chikungunya yang
kasusnya banyak terdapat di Indonesia. Adanya kesamaan letak dan kondisi
geografis Indonesia dengan Brasil dan Negara-negara Amerika Latin yang
saat ini menghadapi wabah ZIKV yakni berada pada daerah tropis menjadi
satu alasan mengapa virus ini sangat berpotensi menjadi wabah yang
mengancam penduduk Indonesia. Tentunya hal ini merupakan alasan yang
mendasari perlunya mewaspadai adanya wabah Virus Zika di Indonesia sejak
dini.
Virus
Zika ditularkan dari penderita yang terinfeksi virus ini kepada orang
lain melalui nyamuk sebagai vektor pembawanya. Nyamuk yang bisa menjadi
vektor utama pembawa virus ini adalah nyamuk Aedes aegypti untuk daerah tropis seperti indonesia. Disamping itu Asian Tiger Mosquito ‘ Aedes Albopictus’
diketahui juga dapat mentransmisikan virus ini. Masa inkubasi dari
virus ini adalah sekitar 10 hari didalam tubuh nyamuk. Monyet dan
manusia merupakan host (Inang) utama bagi Virus Zika.
Sebagai
upaya preventif (pencegahan) dan juga promotif kepada masyarakat
tentunya kita perlu memahami apa, bagaimana virus ini menyebar;
gejala-gejala yang timbul dari infeksi virus ini; langkah apa yang harus
diambil dalam upaya kuratif (pengobatan) jika terjangkit; serta upaya
yang dapat dilakukan untuk mencegahnya.
Masyarakat
Indonesia perlu mewaspadai terutama jika mengalami demam dengan
tanda-tanda panas yang disertai kemerahan pada kulit dan mata. Jika
mengalami gejala demikian alangkah baiknya segera diperiksakan ke rumah
sakit agar mendapatkan kepastian diagnosis dan penanganan yang tepat.
Ibu yang sedang hamil juga perlu mewaspadai terhadap infeksi virus ini
karena Virus Zika dapat menyebabkan gangguan pada pertumbuhan otak
janin, yaitu terjadinya microcephaly (penyusutan masa
otak) serta penurunan tingkat kecerdasan. Laporan dari CDC menyebutkan
bahwa sejak nopember 2015, di Brasil setidaknya diketahui 4000 kasus microcephaly pada
bayi yang baru lahir yang ibunya terinfeksi Virus Zika sejak kehamilan
mereka. Usia kehamilan pada trisemester pertama (fase terjadinya
pembentukan organ) sangat beresiko terhadap terjangkitnya virus ini
sehingga para ibu hamil pada usia kehamilan tersebut tentunya harus
fokus menjaga kandungannya. Langkah yang paling aman sebagai upaya
preventif terhadap terjangkitnya virus ini adalah dengan cara menunda
kehamilan hingga kondisi aman dari Virus Zika.
Belum
ada perlakuan khusus ataupun vaksin bagi penderita yang terkena Virus
Zika. Upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah dan mengontrol penyebaran
virus ini antara lain dengan menghindari traveling ke daerah yang
sedang terkena wabah; traveler perlu memproteksi diri dari gigitan
nyamuk; perlunya penyemprotan insektisida (nyamuk) selama terjadi wabah;
mengurangi populasi nyamuk dan menghindari gigitannya sepanjang hari;
serta mengeliminasi dan mengontrol tempat yang berpotensi sebagai
tempat perkembangbiakan (breeding sites) yang memungkinkan adanya transmisi dari Virus Zika ini.
Upaya-upaya
tersebut merupakan suatu ikhtiar kita sebagai manusia tentunya harus
dibarengi dengan doa serta tawakkal atas semua kehendak Allah SWT agar
kita, masyarakat Indonesia dapat terhindar dari bencana seperti halnya
ancaman wabah Virus Zika ini.
artikel ini dikutip dari: http://www.uinsby.ac.id/kolom/id/158/mewaspadai-wabah-zika-virus-di-indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar