enjoy reek yaaaa....

Senin, 20 Juni 2016

Mewaspadai Wabah Zika Virus di Indonesia

Oleh: Misbakhul Munir, M.Kes. , Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya

Akhir-akhir ini dunia kesehatan kembali dikejutkan dengan adanya laporan dari Pan American Helath Organization (PAHO) dengan  terkonfirmasinya pertama kali adanya wabah Virus Zika pada manusia di Brazil pada bulan Mei 2015. Saat ini wabah ZIKV menimbulkan kepanikan yang luar biasa di Brasil serta dunia internasional akibat banyaknya orang yang terjangkiti. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan tahun ini paling tidak akan nada sekitar 4.000.000 orang yang dapat terinfeksi Virus Zika.  Jauh sebelumnya, Virus Zika ini pertama kali teridentifikasi (ditemukan) pada monyet di Hutan Zika daerah Uganda pada tahun 1947. Pada manusia untuk pertama kali teridentifikasi di Nigeria pada tahun 1968.  Virus ini merupakan satu kerabat dengan virus  dengue dan chikungunya yang kasusnya banyak terdapat di Indonesia. Adanya kesamaan letak dan kondisi geografis Indonesia dengan Brasil dan Negara-negara  Amerika Latin yang saat ini menghadapi wabah ZIKV yakni berada pada daerah tropis menjadi satu alasan mengapa virus ini sangat berpotensi menjadi wabah yang mengancam penduduk Indonesia. Tentunya hal ini merupakan alasan yang mendasari perlunya mewaspadai adanya wabah Virus Zika di Indonesia sejak dini.
Virus Zika ditularkan dari penderita yang terinfeksi virus ini kepada orang lain melalui nyamuk sebagai vektor pembawanya. Nyamuk yang bisa menjadi vektor utama pembawa virus ini adalah nyamuk Aedes aegypti untuk daerah tropis seperti indonesia. Disamping itu  Asian Tiger Mosquito ‘ Aedes Albopictus’ diketahui juga dapat mentransmisikan virus ini. Masa inkubasi dari virus ini adalah sekitar 10 hari didalam tubuh nyamuk. Monyet dan manusia merupakan host (Inang) utama bagi Virus Zika.
Sebagai upaya preventif (pencegahan) dan juga promotif kepada masyarakat tentunya kita perlu memahami apa, bagaimana virus ini menyebar; gejala-gejala yang timbul dari infeksi virus ini; langkah apa yang harus diambil dalam upaya kuratif (pengobatan) jika terjangkit; serta upaya yang dapat dilakukan untuk mencegahnya.
Masyarakat Indonesia perlu mewaspadai terutama  jika mengalami demam dengan tanda-tanda panas yang disertai kemerahan pada kulit dan mata. Jika mengalami gejala demikian alangkah baiknya segera diperiksakan ke rumah sakit agar mendapatkan kepastian diagnosis dan penanganan yang tepat. Ibu yang sedang hamil juga perlu mewaspadai terhadap infeksi virus ini karena Virus Zika dapat menyebabkan gangguan pada pertumbuhan otak janin, yaitu terjadinya microcephaly (penyusutan masa otak) serta penurunan tingkat kecerdasan. Laporan dari CDC menyebutkan bahwa sejak nopember 2015, di Brasil setidaknya diketahui 4000 kasus microcephaly pada bayi yang baru lahir yang ibunya terinfeksi Virus Zika sejak kehamilan mereka. Usia kehamilan pada trisemester pertama (fase terjadinya pembentukan organ) sangat beresiko terhadap terjangkitnya virus ini sehingga para ibu hamil pada usia kehamilan tersebut tentunya harus fokus menjaga kandungannya. Langkah yang paling aman sebagai upaya preventif terhadap terjangkitnya virus ini adalah dengan cara menunda kehamilan hingga kondisi aman dari Virus Zika.
Belum ada perlakuan khusus ataupun vaksin bagi penderita yang terkena Virus Zika. Upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah dan mengontrol penyebaran virus ini antara lain dengan menghindari traveling ke daerah yang sedang terkena wabah; traveler perlu memproteksi diri dari gigitan nyamuk; perlunya penyemprotan insektisida (nyamuk) selama terjadi wabah; mengurangi populasi nyamuk dan menghindari gigitannya sepanjang hari; serta mengeliminasi dan mengontrol  tempat yang berpotensi sebagai tempat perkembangbiakan (breeding sites) yang memungkinkan adanya transmisi dari Virus Zika ini.
Upaya-upaya tersebut merupakan suatu ikhtiar kita sebagai manusia tentunya harus dibarengi dengan doa serta tawakkal atas semua kehendak Allah SWT agar kita, masyarakat Indonesia dapat terhindar dari bencana seperti halnya ancaman wabah Virus Zika ini.

artikel ini dikutip dari: http://www.uinsby.ac.id/kolom/id/158/mewaspadai-wabah-zika-virus-di-indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar